Tujuan mudik teman-temanku beragam, ada yang hanya disekitar tempat tinggalnya, terkadang dalam satu kota, hingga ada yang sampai ke kota Bandung. Kalau aku hanya tinggal di rumah dan tidak ikut-ikutan mudik seperti teman-temanku walaupun hari libur cukup lama karena kampung halamanku sangat jauh tepatnya di Medan.
Bahkan keluarga yang tinggal terdekat dengan kami berada di Jakarta.
Sebetulnya keluarga kami memutuskan untuk pergi ke Jakarata untuk menemui sanak saudara kami, namun tidak pada Bulan ini. Kami berencana pergi pada akhir bulan Desember sekalian menghabiskan malam terakhir pada pergantian tahun 2007 ke tahun 2008, namun itupun masih dalam rencan jika tidak ada halangan.
Walaupun sudah berada di tempat keluarganya masing-masing untuk melakukan silahturahmi tetapi temanku masih ingat dan sempat mengucapkan selamat Idul Fitri melalui SMS dan telepon. Kegiatan mudik sudah terlihat memuncak sejak H-2, suasana jalan tampak ramai dengan hingar bingar kendaraan roda 2 maupun roda 4 yang berlalu lalang menuju tempat tujuan mereka mudik.
Banyaknya orang yang mudik mengakibatkan suasan di kota tampak sepi sekali dari keramaian seperti pada hari normal. Kita kesulitan menemukan warung dan toko yang buka pada hari menjelang lebaran, seperti ketika saya mencari counter yang buka untuk mengisi ulang pulsa yang hampir habis. Namun tidak adapun satupun counter yang buka sehingga saya harus berpuasa SMS dan telepon ke teman-temanku untuk sementara sampai ada counter yang buka.
Pagi hari di hari lebaran semua umat muslim melakukan sholat Ied sehingga suasana sangat sepi sampai-sampai tidak ada satupun pengendara kendaraan bermotor yang melalui jalan raya di sekitar tempat tinggalku. Kesempatan ini aku gunakan sebaik-baiknya untuk berkeliling di sekitar kota Gresik yang memang sudah aku rencanakan jauh hari. Di beberapa tempat aku menemui jalan yang diblokir untuk keperluan sholat Ied dikarenakan banyaknya orang-orang yang sholat.
Perjalanan pada saat itu sangat lancar karena hanya ada beberapa kendaraan bermotor yang terlihat melintas di jalanan. Polisi masih terlihat berjaga-jaga namun aku lalui saja dan meneruskan perjalananku padahal aku aku tidak punya SIM, tidak membawa STNK, dan tidak mengenakan helm standar. Aku berani menerusakan perjalananku karena polisi tersebut hanya berjaga-jaga agar sholat Ied berjalan lancar.
Diperjalanan aku tidak sendirian ternyata masih tampak orang yang menggunakan kesempatan pada saat itu untuk mudik bertemu sanak saudaranya karena jalanan masih sangat sepi dan jarang menemui lampu merah yang biasanya memperlambat perjalanan kita. Walaupun hanya beberapa kendaraan yang lewat tapi mereka memacu kendaraan dengan cepat karena jalanan masih tampak sepi.
Perjalanan kutempuh selama 1 jam untuk kembali kerumah namun jika pada hari normal waktu tempuh bisa molor ½ sampai 1 jam. Walaupun tidak mudik keluarga kami melakukan silahturahmi ketetangga-tetangga yang kebetulan daerah asalnya disana. Namun tahun ini aku tidak ikut silahturahmi seperti tahun sebelumnya.
Pemerintah memberikan kompensasi kepada Pegawai Negeri dan siswa-siswa untuk liburan hingga tanggal 21 Oktober dan harus kembali normal pada tanggal 22 Oktober, hal tersebut memberikan kesempatan untuk berlama-lama di daerahnya dan menunda untuk balik kembali.
Pada H+1 dan H+2 keadaan di tempatku sudah mulai normal seperti biasanya. Orang-orang sudah terlihat melakukan aktifitas biasanya.